akmil 89 yang sudah jenderal
Akabri Akmil, AL, AU, Akpol satu-satunya yang pernah dapat Adi Makayasa itu juara satu itu adalah yang ini, yang namanya Jhony Edison. Anaknya pintar, pengalaman di Jawa sudah, ke Timur, kemudian di Papua juga pernah jadi Kapolres di gunung Wamena dan Manokwari, dua tempat yang sangat dinamis keamanannya tapi dia bisa kelola dan dia juga
PanduanMemilih Perguruan Tinggi 2013. PUSAT DATA DAN ANALISA TEMPO ©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang, Cetakan Pertama, 2013 DISUSUN DAN DITERBITKAN OLEH PUSAT DATA DAN ANALISA TEMPO Kebayoran Center, Blok A11-A15, Jalan Kebayoran Baru, Mayestik, Jakarta 12240 Telepon: (021) 7255624; Faksimile: (021) 725-0524; Website:
Loading Description: Majalah Literasi 6 Edisi September 2021 menhadirkan laporan utama tentang Hari Anak Nasilan: Membangun Keluarga Literat. Banyak gagasan berupa artikel opini dan esai yang muaranya adalah membudayakan literasi pada anak-anak dan keluarga. Simak semua di edisi ini!
3Pernyataan Kontroversial Muhammad Kece yang Dinilai Menghina Islam. 3 Sifat Nabi Zulkifli yang Wajib Kita Teladani. 3 Sipir Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Yasonna: Biar Saja Proses Berjalan. 3 Tokoh Dunia Meninggal Saat Mendaki, Soe
Tarunaakademi militer Enzo Zenz Allie, yang dituding terpapar radikalisme, akan dipertahankan TNI Angkatan Darat. Ini alasannya.
KNPIGelar Halal Bi Halal Kebangsaan dan Santunan Yatim Piatu; Kamis, 19-05-2022 - 07:59:54 WIB Jakarta, Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mengadakan Silaturahmi Kebangsaan Indonesia dengan tema "Merajut Kebangsaan Menuju Pemuda Satu Indonesia Maju" juga santunan anak-anak yatim di Gedung Kantor DPP KNPI,
SatyalancanaSeroja Ulangan–III. Bintang Yudha Dharma Nararya. Letnan Jenderal TNI ( Purn .) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir 17 Oktober 1951) adalah seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik.
Berita Terkini Hari ini: Deretan Lulusan Terbaik Akmil TNI yang Raih Pangkat Jenderal, Dua jadi Panglima - Deretan Lulusan Terbaik Akmil TNI yang Raih Pangkat Jenderal, Dua jadi Panglima : Deretan Lulusan Terbaik Akmil TNI yang Raih Pangkat Jenderal, Dua jadi Panglima - Update Deretan Lulusan Terbaik Akmil TNI yang Raih Pangkat Jenderal,
. Home Hankam Kamis, 19 Januari 2023 - 0608 WIBloading... Empat jenderal TNI yang merupakan lulusan Akmil 1980-an di antaranya, dari Jenderal TNI Purn Andika Perkasa hingga KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto/SINDOnews A A A JAKARTA - Setidaknya ada empat jenderal TNI yang lulusan Akademi Militer Akmil tahun 1980-an. Para jenderal jebolan Akmil 1980-an ini ada yang masih aktif dan ada yang sudah menjadi jenderal TNI yang merupakan lulusan Akmil 1980-an di antaranya, Jenderal TNI Purn Muhammad Andika Perkasa, Jenderal TNI Purn Mulyono, Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Dudung itu, dikutip dari Kamis 19/1/2023, keberadaan Akmil berawal dari didirikannya Militaire Academie MA Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945. Baca juga Panglima TNI Yudo Margono Mutasi Besar-besaran 223 PerwiraDidirikannya MA Yogyakarta tersebut atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip profil singkat empat jenderal tersebut1. Jenderal TNI Purn Muhammad Andika PerkasaAndika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI dan dgantikan oleh Laksamana TNI Yudo Margono pada 19 Desember 2022. Jenderal Andika yang lahir pada 21 Desember 1964 ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun Jenderal TNI Purn MulyonoJenderal Mulyono lahir pada 12 Januari 1961, jabatannya terakhir sebagai KSAD dimulai pada 8 Juli 2015 dan berakhir pada 22 November 2018. Sebelumnya jebolan Akmil tahun 1983 ini mengemban amanah sebagai Komando Strategis Angkatan Darat Pangkostrad. tentara nasional indonesia tni ad jenderal tni andika perkasa jenderal tni dudung abdurachman gatot nurmantyo Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 31 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu
Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior RepublikaTiga Menguak Takdir adalah buku kumpulan puisi yang menyelami pemikiran dan perasaan tiga sastrawan, yakni Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Dengan segenap perbedaan, mereka bersatu demi mencapai cita-cita yang disebut 'suatu tujuan takdir'. Mereka adalah sastrawan Angkatan '45 lahir dan berawal dari kecamuk dan kegetiran atas Perang Kemerdekaan. Ada 'takdir' yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apa itu? Cuma mereka bertiga yang tahu. Mereka berjuang melalui puisinya membakar semangat para pejuang yang telah mengorbankan nyawa, demi tercapainya kemerdekaan. Chairil Anwar menulisnya dalam sajak Antara Krawang-Bekasi’ dan Asrul Sani dengan Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah, Penyair yang Terbunuh’. Kemudian Rivai Apin menulis sajak Anak Malam’, menggambarkan pejuang tak kenal menyerah. BACA JUGA Curhat Jokowi, Disebut Plonga-plongo Sampai Bapak Bipang Kali ini, penulis bukan akan membahas tiga sastrawan tersebut, melainkan takdir dari tiga jenderal abituren lulusan sekolah militer Akademi Militer Akmil 1992. Kini sudah tiga orang menyandang jabatan bintang dua, yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak 51 tahun, Mayjen TNI Richard Tampubolon 52 tahun, dan Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo 50 tahun. Kunto segera mendapatkan promosi Mayjen dengan jabatan barunya sebagai Panglima Divisi Infanteri Divif 3/Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan. Promosi Kunto berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/540/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Rising starDi antara dua rekannya, Maruli yang merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seperti lari sendirian. Sejak awal Desember 2018 sudah menyandang pangkat Mayjen dengan jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Artinya hanya dalam rentang waktu 26 tahun, ia bisa memperoleh pangkat jenderal bintang dua. Jika dibagi dengan delapan pangkat sejak Letda hingga Mayjen, maka rata-rata satu pangkat sekitar 3,25 tahun. Sesuatu yang mencengangkan. Kini jabatan kedua untuk pangkat Mayjen sebagai Panglima Kodam Udayana di Bali, terhitung akhir November 2020. Dia menjadi rising star bintang yang bersinar, terbang meninggalkan rekan-rekannya. Menjadi bersamaan dengan seniornya abituren Akmil 1990 dan 1991. Terutama lulusan terbaik Akmil 1990, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 54 tahun maupun lulusan terbaik Akmil 1991 Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso 53 tahun. Bahkan hingga kini, Teguh Pudjo belum sempat menjadi Panglima Kodam. Dua jabatan bintang duanya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri AD, dan kini Komandan Pusat Penerbangan AD. Sedangkan Mayjen Cantiasa bintang duanya sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan kini Panglima Kodam Cendrawasih, sejak akhir Agustus 2020 lalu. BACA JUGA HMI Dituding Binaan PKS, Ketum Minta Aparat Bertindak Hanya Mayjen Richard yang bisa mendekati meluncurnya Maruli. Jenderal dengan nama lengkap Richard Horja Taruli Tampubolon. Pada pertengahan Desember 2019, ia naik pangkat Mayjen dengan jabatan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kogabwilhan I. Artinya, Maruli satu tahun lebih dahulu daripada Richard untuk mendapatkan bintang dua. Kemudian pada akhir Juli 2020, Richard menjadi Komanan Komando Operasi Khusus Koopssus TNI. Sebuah lembaga yang baru dibentuk pada Juli 2019. Ia menggantikan Mayjen TNI Rochadi yang pensiun. Koopssus TNI merupakan badan pelaksana pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Sehingga pasukan khusus dari tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara stand by di Mabes TNI. Dan kini, 2,5 tahun setelah Maruli menjadi Mayjen, Kunto Arief Wibowo menyamai sebagai jenderal bintang dua. Posisinya sebagai Panglima Divif 3 Kostrad. Kunto adalah anak eks Wakil Presiden Try Sutrisno. Posisi Pangdivif 3 ini kalah bergengsi’ daripada Pangdivif 1, apalagi Pangdivif 2 Kostrad. Sebab Divif 3 Kostrad ini baru dibentuk dan satuannya belum lengkap. Misalnya, belum memiliki Batalyon Zeni Tempur Yonzipur dan Batalyon Kavaleri Yonkav sebagai satuan-satuan bantuan tempur satbanpur. Satbanpur lainnya seperti Batalyon Artileri Medan Yonarmed 6 dan Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 16, mengambil alih komando pengenadalian kodal dari Kodam Hasanuddin. Brigade Infamteri Brigif 20 dari Kodam Cenderawasih ke Divif 3 Kostrad. Termasuk Brigif Para Raider 3 dari Divif 1 Kostrad ke Divif 3 Kostrad beserta tiga Yonif-nya. Di antara tiga Divif Kostrad, Divif 2 memiliki jumlah satuan yang lebih banyak daripada Divif 1, apalagi Divif 3. Perwira tinggi 13 persenBaik Maruli, Richard maupun Kunto disatukan dalam satu korps Infanteri. Mereka adalah penjuru bagi abituren Akmil 1992 yang mengawali menjadi jenderal bintang dua, kurang dari 29-30 tahun masa dinas perwira. Namun, tidak ada yang tahu tentang takdir mereka sejak awal menjadi taruna Akmil di Magelang dan perjalanan ke depannya. Termasuk apa keinginan dari takdir menempuh jalan karier militer yang memang berbeda. Mereka punya jalan masing-masing yang melatarbelakangi napak tilas kariernya. Ketiganya berupaya untuk menempuh jalan terbaik dalam perjalanan hidupya di dunia militer yang keras. Maruli dan Richard harus berdarah-darah untuk bisa bergabung sebagai pasukan komando Kopassus.Memang saat lulus taruna, mereka bukan ranking tiga besar. Namun dalam perkembangan di lapangan, mereka punya takdir yang cukup baik daripada dua lulusan terbaik Akmil 1992, yakni Brigjen TNI Erwin Djatniko 52 tahun dari Korps Kavaleri, penerima Adhimakayasa dan Brigjen TNI Adisura Firdaus Tarigan 52 tahun dari Korps Zeni, penerima Trisaksi kini mendampingi Maruli sebagai Inspektur Kodam Udayana. Sedangkan Adisura menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Wa Asrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD bidang pengendalian. Keduanya baru satu tahun menjadi keseluruhan abituren Akmil 1992 menghasilkan 274 perwira dari tujuh korps, yakni Infanteri 166 perwira, Kavaleri 5 perwira, Armed 25 perwira, Arhanud 22 perwira, Zeni 33 perwira, Perhubungan /komunikasi elektro 12 perwira, dan Peralatan /materiel 11 perwira.Dari jumlah itu sekitar 13 persen sudah menjadi perwira tinggi pati. Tiga menjadi Mayjen dan 32 lainnya menjadi Brigjen. Selebihnya mayoritas Kolonel. Apalagi dengan kebijakan baru, semuanya mengikuti Seskoad, maka mayoritas berpangkat sekitar 20 persen saja yang bisa menjadi perwira tinggi dari abituren Akmil. Seperti piramida, semakin ke atas semakin mengecil. Sehingga masih ada sekitar tujuh persen lagi dari para Kolonel tersebut yang akan menyusul menjadi perwira tinggi. Bersambung... BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Home Hankam Kamis, 08 Juni 2023 - 0546 WIBloading... Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin menelurkan sejumlah Panglima Kodam Pangdam yang berkarier militer cemerlang. Salah satunya adalah Jenderal TNI Andi Muhammad Jusuf Amir. Foto/Istimewa A A A JAKARTA - Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin menelurkan sejumlah Panglima Kodam Pangdam yang berkarier militer cemerlang. Beberapa nama Pati TNI yang menjadi orang nomor satu Kodam XIV/HSN berhasil menjadi jenderal bintang empat. Sepanjang sejarah berdirinya Kodam XIV/Hasanuddin, baru dua nama Pangdam yang bisa melesat menyandang bintang empat di pundaknya. Terhitung sudah 25 tahun lamanya, Kodam XIV/Hasanuddin tak lagi menelurkan Pangdam yang berhasil menembus pangkat bintang empat. Baca Juga Dari sebanyak 35 perwira tinggi yang pernah mengemban amanat menjadi Pangdam Hasanuddin, sebanyak 18 nama mengakhiri karier militernya dengan pangkat Mayor Jenderal Mayjen. 14 nama lainnya berhasil menyandang pangkat bintang tiga alias Letnan Jenderal Letjen.Sementara, Totok Imam Santoso yang saat ini menjabat Pangdam Hasanuddin diketahui berpangkat Mayjen TNI. Sebagai perwira tinggi TNI yang masih aktif, karier militer Totok masih panjang dan berpeluang menjadi jenderal bintang empat. Dikutip dari Rabu 7/6/2023, Kodam Hasanuddin merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Kodam ini sempat beberapa kali berganti 20 Juni 1950 dilakukan pembentukan tujuh Teritorium di seluruh Indonesia melalui Surat Penetapan KSAD Nomor 83/KSAD/PNT/1950, Teritorium VII berkedudukan di Makassar. Beberapa bulan berselang pada Agustus 1950, Teritorium VII berganti nama menjadi Tentara Teritorium VII/Indonesia KSAD kembali mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS-288/5/1957 tanggal 27 Mei 1957 tentang perubahan dari Resimen Infanteri menjadi Komando Daerah Militer KDM di Wilayah Indonesia Timur. Peresmian terbentuknya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara KDM-SST dilaksanakan dalam suatu upacara militer pada tanggal 1 Juni 1957 di Lapangan Hasanuddin rangka reorganisasi, TNI melakukan penggabungan Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sulawesi pada 12 Februari 1985. Baru pada 12 April 2017 lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Mulyono mengubah kembali nama Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/ Pangdam Hasanuddin yang kariernya melejit hingga jenderal bintang 41. Jenderal TNI Andi Muhammad Jusuf AmirSosok Andi Muhammad Jusuf Amir atau dikenal M Jusuf menjabat sebagai Pangdam Hasanuddin kedua setelah Mayjen TNI Andi Mattalatta. Keturunan bangsawan Bugis ini, dalam karier militernya berhasil menjadi jenderal bintang empat dengan menjabat sebagai Panglima ABRI periode 1978-1983. tentara nasional indonesia tni ad pangdam hasanuddin kodam hasanuddin tokoh bangsa Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu
Home Hankam Rabu, 15 Februari 2023 - 1356 WIBloading... Terdapat sejumlah Panglima Kodam Pangdam Iskandar Muda jebolan Akademi Militer Akmil pada tahun 1989. Foto DOK ist A A A JAKARTA - Terdapat sejumlah Panglima Kodam Pangdam Iskandar Muda jebolan Akademi Militer Akmil pada tahun 1989. Salah satu di antaranya sudah pensiun dan kini menjadi Gubernur Provinsi Aceh . Komando Daerah Militer Iskandar Muda merupakan Komando kewilayahan pertahanan yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Aceh. Sepanjang sejarahnya, Kodam Iskandar Muda telah dipimpin oleh seorang Pangdam yang lahir dari generasi Akmil yang berbeda-beda, termasuk juga Akmil 89. Baca juga 5 Jenderal TNI Alumni Akmil 1993, 2 Jabat PangdamBerikut dua Panglima Kodam Iskandar Muda jebolan dari Akmil angkatan HassanudinMayor Jenderal TNI Hassanudin merupakan salah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat AD. Saat ini beliau mengemban amanat sebagai Wakil Inspektur Jenderal TNI riwayatnya, pria kelahiran 7 September 1965 ini diketahui lulusan Akademi Militer pada tahun 1989 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara. Jenderal bintang dua ini menjabat sebagai panglima kodam pada tahun 2020 untuk menggantikan pendahulunya yakni, Letnan Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko. Sebelum menjabat sebagai Panglima Kodam, sejumlah posisi strategis juga pernah didudukinya. Diantaranya ada Pamen Denma Mabesad 2016—2017, Irut Renproggar Itjenad 2017—2018, Waasrena Kasad 2017, Kasdam I/Bukit Barisan 2018—2019, dan Asrena Kasad 2019—2020. pangdam kodam iskandar muda akademi militer akmil gubernur aceh Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu
Home Hankam Minggu, 22 Mei 2022 - 0952 WIBloading... A A A Karier militernya ditempa di Pasukan Cakra alias Kostrad. Tentara kelahiran Tulungagung ini mula-mulai ditugasi sebagai Danton 1/B/Yontar Akmil 2000-2001, kemudian berlanjut sebagai Danton 3/A/502/Divif 2 Kostrad, Danton 1/A/502/Divif 2 Kostrad, Pasi 2 Pandu Udara Brigif Linud 18/Kostrad serta Dankipan A/503/Divif 2 waktu berbagai penugasan jabatan dijalaninya antara lain Danyonif 305 Para Raider/17/1 Kostrad, Dansatgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-J/Unifil, Dandim 0316/Batam dan Waasops Kaskostrad. Alumni SMA Taruna Nusantara ini selanjutnya dipercaya menjabat Dansatgas RDB Konga XXXIX-A Kongo 2018-2019, hingga kini Koorspri KSAD 2022-sekarang. muh tni tentara nasional indonesia tni ad jenderal tni lulusan terbaik Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu